MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 12
Saluran Distribusi dan Manajemen
Logistik
MAKALAH
Diajukan guna melengkapi tugas dari Matakuliah
Manajemen Pemasaran
yang diberikan oleh Ibu Diah Yulisetiarini.
Oleh Kelompok 2
Nama Kelompok:
1. Zainul Abidin (130810201004)
2. Vina Wahyu P. (130810201009)
3. Dini Artanti (130810201011)
4. Dhita Yuly K.
(130810201026)
5. Najib Muntaha (130810201034)
6. Lutfi Fajar H. (130810201035)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sebuah
perusahaan tentu memiliki tujuan yaitu memperoleh omset dan keuntungan
yang tinggi. Dalam mencapai tujuan
tersebut dibutuhkan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat seperti manajer,
karyawan, investor serta masyarakat. Selain itu, cara menangani masalah
bagaimana agar produk bisa sampai ke konsumen juga menentukan seberapa besar
omset penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan. Hal inilah yang juga menjadi
tugas dari para manajer di bagian pemasaran. Bagian atau manajer pemasaran
harus memikirkan betapa pentingnya saluran distribusi apa yang efektif dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan
adanya penyaluran yang baik, perusahaan akan mencapai keuntungan salah satunya
yaitu produknya bisa sampai ke konsumen sesuai waktunya. Untuk pihak konsumen
sendiri lebih mudah membeli produk yang diinginkan.
Penyaluran
yang baik juga berhubungan dengan manajemen logistik. Tanpa adanya manajemen
logistik, penyaluran mungkin akan kurang efisien karena logistik menangani
masalah persediaan barang. Oleh karena itu saluran distribusi dan manajemen
logistik perlu dibahas lebih dalam mengingat peranannya yang cukup peting di
dalam sebuah perusahaan.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian saluran distribusi ?
1.2.2
Bagaimana fungsi saluran distribusi ?
1.2.3
Apa saja macam-macam saluran distribusi ?
1.2.4
Apa yang dimaksud manajemen logistik ?
1.2.5
Apa fungsi manajemen logistik ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
1.3.
2 Mengetahui dan memahami mengenai saluran distribusi dan manajemen logistik.
1.3.3
Mengetahui dan memahami fungsi saluran
distribusi dan manajemen logistik.
1.4
Manfaat
1.4.1 Memberikan pemahaman kepada para pembaca mengenai saluran
distribusi dan manajemen logistik.
1.4.2 Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya saluran
distribusi dan manajemen logistik.
1.4.3 Memberikan informasi tentang fungsi saluran
distribusi dan manajemen logistik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saluran Distribusi
Menurut
Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai
berikut :
“ Saluran distribusi
merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan
yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “
Sedangkan Philip Kotler
(1997:140) mengemukakan bahwa :
“ Saluran distribusi
adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses
untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “.
Saluran
distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen
dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu
; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek
pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan
tersebut.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan
distributor, adalah:
1.
Para produsen
atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan
organisasi penjualan langsung.
2.
Para distributor
nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi
mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
3.
Para pengusaha
pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi
daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
4.
Pengecer yang
menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang
grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
2.2 Fungsi
Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi
adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam
melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan
yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler
(1997 : 531-532) adalah :
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting
tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran
komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
• Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga
dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang
kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada
penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
• Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari
suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
• Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan
barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke
konsumen akhir.
• Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana
untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
2.3 Macam-macam
Saluran Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang
konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling
pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual
barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen
(dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi
langsung.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
pengecer saja.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh
produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual
kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian
oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya.
Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada.
Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer –
Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering
menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang
besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997,
p.295-297)
2.4 Pengertian
Manajemen Logistik
Serangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan,
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penggunaan logistik guna
mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian dari pengertian
manajemen dan pengertian logistik, bahwa manajemen lebih menitik beratkan pada
cara untuk mengelola barang melalui tindakan-tindakan perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan dan penghapusan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Subagya (1994),” logistik
adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
strategis barang, suku cadang dan barang dari para suplier, diantara
fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.”
Adapun manajemen logistik adalah sebagai berikut.
Manajemen adalah seni memperoleh
hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan
logistik adalah bahan yang digunakan untuk kegiatan operasional. Manajemen
logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga manajemen logistik
mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan
bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan
efektif (Subagya, 1994).
2.5 Fungsi
Manajemen Logistik
Tujuan logistik adalah menyampaikan
barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang
dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dibutuhkan, dan
dengan total biaya yang rendah. Melalui proses logistiklah material mengalir ke
kompleks manufakturing yang sangat luas dari Negara industri dan produk-produk
didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk konsumsi.
Berikut ini tujuan manajemen
logistik :
Tujuan umum
1.
Tujuan
operasional : Tujuan
operasional agar tersedia barang / bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu
yang memadai.
2.
Tujuan
keuangan : Tujuan
keuangan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang
serendah-serendahnya.
3.
Tujuan
pengamanan
Tujuan khusus : Mendukung efektivitas dan efisiensi dalam
setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.
Penyelenggaraan logistik senantiasa
berkaitan dengan proses yang di dalamnya akan melibatkan orang-orang/badan yang
harus melakukan kegiatan/usaha secara efektif dan efisien selama jangka waktu
tertentu untuk tercapainya suatu sasaran yang ditetapkan, dengan demikian maka
misi ini tidak dapat direalisasikan tanpa diterapkannya fungsi-fungsi manajemen
dalam penyelenggaraan logistik.
Pada dasarnya fungsi-fungsi
manajemen yang diterapkan dalam penyelenggaraan logistik adalah fungsi-fungsi
manajemen yang bersifat umum dan mutlak diperlukan pada seluruh aspek kegiatan,
meliputi :
·
Perencanaan
Perencanaan logistik merupakan
dasar untuk pengarahan dan pengkoordinasian dalam pembinaan sumber-sumber dan
pedoman bagi setiap tindak logistik, secara umum perencanaan logistik
didasarkan pada :
1.
Program
pembangunan kekuatan jangka panjang (25 tahun).
2.
Program
pembangunan kekuatan jangka sedang (5 tahun).
3.
Program
pembangunan kekuatan 1 tahun.
4.
Penajaman
prioritas sasaran yang dikonsentrasikan pada kemampuan operasional yang
diharapkan.
5.
Hasil evaluasi
data masukan dari satuan bawah dan fungsi-fungsi terkait yang diakomodasikan
dalam evaluasi penyelenggaraan logistik.
·
Pengorganisasian
Pengorganisasian setiap kegiatan
logistik pada dasarnya merupakan satu sistem atau tatanan yang harus
berorientasi kepada tugas dengan program yang jelas namun kenyal.
Pengorganisasian logistik dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai hal serta
dengan pendekatan sebagai berikut :
1.
Pengorganisasian
yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan tugas.
2.
Pengorganisasian
yang diselenggarakan berdasarkan pendekatan komoditi.
3.
Pengorganisasian
yang diselenggarakan dengan rentang kendali sependek mungkin.
4.
Pengorganisasian
yang diselenggarakan berdasarkan eselonisasi penanggung jawab pengemban fungsi logistik sesuai struktur
organisasi yang berlaku.
·
Pengawasan dan
pengendalian
Pengawasan dan pengendalian sebagai
fungsi organik pembinaan,yaitu
menyelenggarakan usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk menjamin
tercapainya tujuan secara efektif, efisien dan sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang berlaku melalui pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, pemeriksaan dan tindakan pengendalian yang diperlukan sehingga
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin atau minimum
dapat dikurangi. Dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
Pengawasan dan
pengendalian harus berdasarkan pada rencana yang telah ditetapkan.
2)
Pengawasan
dilaksanakan melalui jalur pengawasan struktural maupun fungsional.
3)
Pengawasan dan
pengendalian dilaksanakan terpusat sesuai strata demi tercapainya kesatuan dan keterpaduan upaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran distribusi pada dasarnya
merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Ada
beberapa faktor yang membuat saluran distribusi penting bagi suatu perusahaan. Fungsi
utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka
perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik.
Manajemen logistik adalah suatu
ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat, sehingga manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan
bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat
bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif (Subagya, 1994).
Tujuan logistik adalah menyampaikan
barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang
dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dibutuhkan, dan
dengan total biaya yang rendah. Melalui proses logistiklah material mengalir ke
kompleks manufakturing yang sangat luas dari Negara industri dan produk-produk
didistribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk konsumsi.
3.2 Saran
Sebuah perusahaan sebaiknya
memperhatikan mengenai masalah saluran distribusi karena saluran distribusilah
yang membantu perusahaan dalam menyalurkan produk dari produsen(perusahaan) ke
konsumen. Selain itu manajemen logistik akan membantu dalam hal pengadaan atau
penyediaan barang. Dengan manajemen logistik diharapkan perusahaan dapat lebih
efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan operasional dan pemasaran
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
adman.staf.upi.edu/2012/07/27/konsep-manajemen-logistik/
http://bellasallsa.blogspot.com/2012/06/makalah-manajemen-logistik-dan.html
http://cahayanurandini.blogspot.com/2013/05/makalah-manajemen-logistik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar